Menilai

Menilai bukanlah suatu yg bisa dianggap mudah. Kadang penilaian terhadap seseorang pertama kali akan sangat berbeda setelah kita tahu pribadi seseorang tersebut. Contohlah aku. Mungkin orang-orang menilai pertama diriku saat pertama melihatku. Ada yg positif atau yg negatif. Dan itu pasti.

Saat itu semua sudah selesai. kegiatan yg melelahkan tersebut seudah berakhir. Semua bersorak ingin mengistirahatkan badan mereka masing-masing. Ketika itu pula seorang gadis mau tidak mau tidak dapat mengisirahatkan badannya terlebih dahulu, ada pekerjaan yg harus ia selesaikan terlebih dahulu. Dengan enggan ia berjalan mengabil alat untuk segera menyelesaikan pekerjaannya. Dengan tekun ia mengerjakan pekerjaannya. Saat seseorang menyahut bahwa ia telah selesai mengerjakannya. Saat itu pula gadis tersebut menoleh, melihat orang tersebut dan tak lama kembali mengerjakan pekerjaannya. Ketika ia terlonjak kaget saat orang tersebut bertanya “Ada apa?” gadis itu pun menjawab dengan wajah bingung “tak ada”. Jujur ia tidak punya niat untuk-yah-berkomentar pada orang tersebut. Ia hanya lelah dan enggan untuk bertindak hal-hal yg membutuhkan tenaga lagi. Sedari tadi ia sudah banyak menguras tenaganya.

Mungkin, orang tersebut telah salah menilai prilaku sang gadis. Mungkin dia berpikir sang gadis akan berkomentar negatif padanya. Itulah yg disebut kekeliruan dalam menilai. Kadang kala menilai saat pertama kali dengan menilai sesudah mengetahui pribadi seseorang itu berbeda jauh. Sangat jauh. Maka dari itu, menilai seseorang jangan dipatokan pada prilaku orang saat kau melihat dia untuk pertama kali. Coba pikirkan terlebih dahulu dan cermati prilaku orang tersebut kedepannya. apakah orang itu sama dengan penilaian kita pertama kali? Ada kalanya sering berbeda. Dan kau akan merutuki dirimu serta menyesal karna sudah berprasangka buruk pada orang lain jika kau telah mengetahui dengan jelas apa penilaian itu.

*cuma pendapat saya pada apa yg terjadi pada kehidupan saya 🙂